MANAJEMEN SEKOLAH

 Nama/Nim    : Wiwid Siti Hidayah/11901106

Prodi/Kelas    : PAI/4G

Mata Kuliah   : Magang 1



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan nama saya Wiwid Siti Hidayah pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan laporan bacaan yang telah saya baca mengenai manajemen sekolah.

Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

            Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi. Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) menyatakan “manajemen merupakan alat untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala sekolah”. Sepak terjang manager dalam mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada kompetensi (skill) kepala sekolah itu sendiri.

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Sedangkan, manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/ madrasah, pelaksanaan program sekolah/ madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/ madrasah, pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai Lembaga pendidikan formal harus mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserrta didik. Potensi tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang telah ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah satu perioritas kepala sekolah dalam manajemen sekolah ialah manajemen pembelajaran.

Fungsi Manajemen Sekolah

Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu:

1)      Fungsi perencanaan (planning)

2)      Fungsi pengorganisasian (organizing)

3)      Fungsi pengarahan (directing) dan

4)      Fungsi pengendalian (controlling).

Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang pimpinan, yaitu “perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

Manajemen berbasis sekolah itu meliputi berbagai aspek yang sangat luas sekali, dalam hal ini seluruh komponen-komponen sekolah itu sendiri, yaitu:

1)      Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Pengembangan kurikulum agar efektif dan program pengajaran dapat terjamin, maka kepala sekolah sebagai pengelola program pengajaran bersama dengan guru-guru harus menjabarkan isi kurikulum secara jelas dan terperinci dengan memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:

a)        Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan yang dirumuskan, maka makin mudah terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan.

b)        Program harus sederhana dan fleksibel

c)        Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

d)       Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.

e)        Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah.

Jadi, yang dimaksud dengan manajemen kurikulum dan program pengajaran dalam manajemen berbasis sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur, mengelola kurikulum dan program pengajaran untuk disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan sekolah.

2)      Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal. Manajemen personalia dilaksanakan oleh seorang manajer agar kinerja mereka dapat dipertahankan dan semakin meningkat.

Kualitas program pendidikan tidak hanya tergantung pada konsep-konsep yang cerdas, akan tetapi juga pada personil pengajar yang mempunyai keinginan dan kesanggupan untuk berprestasi. Manajemen tenaga kependidikan mencakup: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) konpensasi, dan (7) penilaian pegawai.

Dalam kaitannya dengan manajemen tenaga kependidikan tugas kepala sekolah sebagai top manajer di sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena selain dia mengusahakan tercapainya tujuan sekolah tetapi sesorang kepala sekolah juga harus memikirkan tujuan tenaga kependidikan secara pribadi. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk mengerjakan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan untuk membantu terlaksananya Manajemen Berbasis Sekolah yang dipimpinnya.

3)      Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai keluarnya peserta didik dari sekolah. Dalam pelaksanaan menjemen kesiswaan sebagai kepala sekolah setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: menerima siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin, atau dalam pengelolaannya tanggung jawab kepala sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut:

a)        Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu;

b)        Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan murid ke kelas dan program studi;

c)        Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar;

d)       Program supervisi bagai murid yang mempunyai kelainan, seperti: pengajaran, perbaikan dan pengajaran luar biasa;

e)        Pengendalian disiplin murid;

f)         Program bimbingan dan penyuluhan;

g)        Program kesehatan dan keamanan;

h)        Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional.

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan tidak hanya bertanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan kepada para siswanya, akan tetapi juga bertanggung jawab dalam pemberian bimbingan dan bantuan terhadap peserta didik yang mempunyai permasalahan sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat masing-masing.

4)      Manajemen Keuangan

Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan salah satu komponen produksi yang menentukan kesuksesan dalam pelaksanaan kegiatan bejalar mengajar. Oleh karena itu, dalam manajemen keuangan haruslah memperhatikan komponen utama manajemen, meliputi: (1) prosedur anggaran; (2) prosedur akuntansi keuangan; (3) pembelajaran, pergudangan, dan prosedur pendistribusian; (4) prosedur investasi; dan (5) prosedur pemeriksaan

5)      Manajemen Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana yang baik di sekolah yaitu yang menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan bagi warga sekolah. Selain itu dengan tersedianya perlengkapan dan fasilitas belajar yang memadai di sekolah diharapkan akan semakin meningkatkan semangat dan kualitas pendidikan di sekolah. Karena manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat memberikan konstribusi secara optimal pada jalannya proses belajar mengajar   

6)      Manajemen Hubungan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat ini pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan siswa di sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.      

7)      Manajemen Layanan Khusus

Layanan khusus ini diberikan sekolah kepada para siswanya dengan tujuan agar dengan tersedianya beberapa layanan ini akan menambah semangat dan motivasi belajar yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan prestasi belajarnya. Jadi, yang dimaksud manajemen layana khusus adalah kewenangan sekolah untuk memberikan berbagai layanan khusus kepada siswanya untuk menambah semangat dan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

Kepala sekolah dianggap berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin sekolah titik sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik peran kepala sekolah juga seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang titik yang pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran pengembangan kurikulum administrasi kesiswaan dan personalia staff, hubungan masyarakat, administrasi school plant, dan perlengkapan serta organisasi sekolah.

Ada tiga macam peranan pemimpin dilihat dari otoritas dan status formal seorang pemimpin. Dalam melaksanakan fungsinya, kinerja seorang kepala sekolah sering di rumuskan sebagai EMASLIM, yang merupakan singkatan dari educator, manager, administrator, supervisor,, inovator dan motivator.

1.      Educator (pendidik)

Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti informasi, dan responsive terhadap masalah kekinian yang sanagt menunjang peningkatan kualitas ilmu guru. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.

2.      Manager

Sebagai seorang manager guru memiliki tugas menyusun program, menyusun organisasi atau personalia sekolah, menggerakkan stakeholder di sekolah, dan mengoptimalkan sumber daya sekolah.

3.      Administrator

Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari mulai melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat keputusan dengan yayasan, surat instruksi kepala sekolah dan lain- lain.

4.      Supervisor

Sebagai supervisor, seorang guru hendaknya memiliki kemampuan menyusun program supervisi (progam KBM dan ekstrakurikuler), kemampuan untuk melaksanakan progam yang telah disusun tersebut, dan menggunakan hasil supervisi untuk meningkatkan guru dan karyawan serta pengembangan sekolah.

5.      Leader

Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harus terbuka, demokratis, egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan.

6.      Inovator

Guru merupakan orang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan untuk membuat suatu hal yang baik. Guru sebagai pembaharu karena melalui kegiatan guru penyampaian ilmu dan teknologi, contoh- contoh yang baik dan lain-lain maka akan menanamkan jiwa pembaharuan dikalangan murid.

7.       Motivator

Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya, bagaimanapun kelam masalalunya dan bagaimanapun berat tantangannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah dan guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, innovator, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, konservator, kulminator, komunikator, administrator, kesetiaan terhadap lembaga, manajer, dan pelajar.

Kepala sekolah merupakan seorang manajer di sekolah ia harus bertanggung jawab terhadap perencanaan pelaksanaan dan penilaian perubahan dan perbaikan program pengajaran di sekolah.

Hambatan yang sering dihadapi oleh kepala Sekolah dalam pelaksanaan program sekolah yaitu relevansi pendidikan yang merupakan salah satu masalah pendidikan yang perlu penyesuaian dan peningkatan materi program pendidikan agar secara lentur bergerak cepat sejalan dengan tuntutan dunia kerja serta tuntutan kehidupan masyarakat yang berubah secara terus-menerus. Salah satu wujud relevansi pendidikan yaitu reformasi kurikulum yang merupakan pencapaian keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan di bidang pendidikan.


Komentar