MANAJEMEN KELAS

 

Nama   : Wiwid Siti Hidayah

Nim     : 11901106

Kelas   : PAI 4G

Makul  : Magang 1

Topik   : Manajemen Kelas

 

 

Pengertian Manajemen Kelas

Manajemen

Berbicara mengenai manajemen, maka yang terlintas dipikiran adalah sebuah istilah yang berkaitan erat dengan kepemimpinan. Istilah management hampir pada semua literatur memberikan rumusan yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan manajemen tersebut. Suatu rumusan yang sering dikemukakan ialah bahwa manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Dengan demikian manajer adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi termasuk di dalam organisasi sebuah madrasah. Pemahaman tentang manajemen tergantung pada orang yang menafsirkannya. Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran”. Manajemen menurut para ahli antara lain:

1.       James A. F. Stonner dalam Atmodiwirio manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.

2.       Handayaningrat mendefinisikan manajemen adalah “pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan”.

3.       Sondang Siagian dalam Atmodiwirio menyebutkan bahwa manajemen adalah “kemampuan atau keterampilan seseorang untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain”.

Jadi, secara umum manajemen berdasarkan pengertian di atas adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang merupakan bawahan untuk melakukan sesuatu atau pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama antara bawahan dengan pimpinan sesuai dengan ketersediaan sumber daya.

Sekarang, istilah manajemen digunakan pada hampir setiap bidang, termasuk pendidikan. Dalam dunia pendidikan istilah manajemen sering kita dengar, ternyata manajemen mempunyai pengaruh yang besar bagi terselenggaranya suatu organisasi pendidikan untuk mencapai hasil yang terbaik, yang diperoleh dari sumber daya yang dimiliki. Manajemen merupakan sesuatu yang amat bermakna dalam pendidikan menuju pada perubahan dan perbaikan. Dalam interaksi edukatif manajemen merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan sasaran. Manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan bagian dari ilmu manajemen yang diaplikasikan dalam dunia pendidikan.

Manajemen sebagai suatu sistem mengandung komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya. Selanjutnya secara etimologi kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu ”management” yang berarti “pengelolaan, ketatalaksanaan”. Pada intinya manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara serentak dan sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Manajemen mencakup banyak hal, mulai dari perencanaan sampai kepada pengevaluasian, sebagaimana dikatakan bahwa: Manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan atau pelaksanaan (directing), pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling) dan dan evaluasi (evaluating) terhadap orang dan peralatan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga secara efektif dan efisien.

Tujuan yang dimaksud dalam konsep ini adalah tujuan lembaga (institusi) yaitu tujuan individu atau kelompok serta masyarakat yang berhubungan langsung dengan institusi itu, dengan kata lain manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pelaksanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap orang dan peralatan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga secara efektif dan efisien. Tujuan yang dimaksud dalam konsep ini adalah tujuan lembaga (institusi), yaitu tujuan individu atau kelompok serta masyarakat yang berhubungan langsung dengan institusi itu yang dalam hal ini adalah hasil dari pendidikan.

Definisi di atas dapat diartikan bahwa kegiatan manajemen selalu mengarah untuk pencapaian tujuan organisasi yang telah diharapkan. Berarti kegiatan manajemen selalu berkait dengan fungsi suatu organisasi atau sering kali disebut fungsi manajerial. Harsey dalam Pidarta berpendapat fungsi atau proses manajemen dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai dengan pengawasan. Sejalan dengan itu Mulyasa menyatakan bahwa dalam fungsi-fungsi manajerial ada beberapa kombinasi fungsi dasar yang umum. Salah satu fungsi kombinasi tersebut mencakup lima aspek yaitu: “perencanaan, pengorganisasian, penempatan (staffing), pengarahan, dan pengawasan”.

Secara fundamental manajemen mempunyai fungsi perencanaan, organisasi, gerakan aksi, motivasi, penempatan, pengarahan, kontrol dan inovasi atau pengembangan. Secara spesifik fungsi manajemen dapat dijelaskan;

1.       fungsi perencanaan merupakan kegiatan menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, termasuk pemilihan alternatif-alternatif keputusan.

2.       fungsi organisasi mencakup:

a.       membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok-kelompok

b.      memberi tugas kepada seorang manager untuk membagi tugas ke dalam kelompok-kelompok

c.       menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi.

3.       fungsi penempatan atau staffing mencakup kegiatan mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh organisasi sesuai dengan keahlian masing-masing anggota.

4.       fungsi pengarahan (directing) merupakan kegiatan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi pegawai (staf) yang mempunyai pengetahuan memadai dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

5.       fungsi pengawasan (controlling) mencakup kegiatan untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.

Jadi, dapat dipahami bahwa manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya.

Dengan kata lain, dalam me-manage membutuhkan pemikiran yang keras. Keterampilan dalam bertindak sangat menguntungkan bagi peningkatan kualitas pendidikan, setiap manajer hendaknya menemukan sendiri pendekatan yang cocok dalam situasi tertentu dan penyesuaian yang harus dilakukan dalam situasi yang berlainan tanpa adanya pemahaman yang mendalam mengenai situasi dapat menimbulkan kerancuan dalam menentukan langkah, termasuk juga dalam me-manage kelas.

Kelas

Kelas Secara sempit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kelas berarti “ruang tempat belajar di madrasah”. Namun, “kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat kerja di laboratorium, lapangan olahraga, workshop dan lain-lain”.

Senada dengan itu, Rusydie menyatakan kelas adalah “suatu kelompok manusia yang akan melakukan kegiatan belajar bersama dengan mendapat pengajaran dari seorang guru”. Sebagaimana pengamat yang lain mengartikan istilah kelas dalam dua pemaknaan.

Pertama, kelas dalam arti sempit, yaitu berupa ruangan khusus, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar-mengajar. Kelas dalam hal ini mengandung sifat-sifat statis, karena sekadar menunjuk pada adanya pengelompokan siswa berdasarkan batas umur kronologis masing-masing.

Kedua, kelas dalam arti luas, yaitu masyarakat kecil yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar secara kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

Jadi, dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok orang yang belajar tentang materi tertentu dengan tempat juga tertentu.

Manajemen Kelas

Manajemen kelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “manajemen untuk mencapai tujuan pengajaran di kelas”. Agar kelas teratur, maka perlu dimanage atau perlunya manajemen kelas. Manajemen kelas adalah “upaya yang dilakukan penanggung-jawab kegiatan belajar mengajar agar dicapai kondisi optimal sehingga belajar mengajar berjalan seperti yang diharapkan. Pengelolaan tersebut meliputi penyelenggaraan, pengurusan, dan ketatalaksanaan dalam menyelenggarakan kelasnya”. Dengan batasan tersebut, maka batasan lebih bersifat luwes.

Manajemen sebagai suatu sistem mengandung komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya.

Manajemen kelas ialah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat untuk kepentingan belajar kelas itu agar hasil belajar yang optimal dapat dicapai. Sumber-sumber pendidikan yang dimaksud ialah orang-orang yang membantu para siswa belajar seperti instruktur, dan sebagainya, materi pelajaran, media belajar, lingkungan belajar, sarana atau fasilitas belajar, dan informasi yang bertalian dengan kelas itu. Sumber-sumber inilah yang dicari dan dipadukan untuk kepentingan kelas itu.

Jadi, dengan demikian manajemen kelas menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Hal tersebut akan terjadi bila kita lebih dahulu menciptakan kebaikan agar untuk mendapatkan kebaikan dari apa yang telah kita lakukan. Sebab, tidak menutup kemungkinan apa kita lakukan dengan terbaik akan berdampak baik terhadap apa yang akan kita lakukan.

Tujuan Manajemen Kelas

Tujuan manajemen kelas pada umumnya bertujuan “untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran”. Selain itu, untuk menciptakan lingkungan kelas yang aman dan tenang. Dengan demikian tujuan manajemen kelas pada hakekatnya menciptakan kondisi yang baik bagi terciptanya pembelajaran yang efektif.

Tujuan manajemen kelas ada dua yang pertama adalah tujuan umum. Tujuan umum manajemen kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar tercapai hasil belajar yang baik. Sedangkan tujuan manajemen kelas yang kedua adalah tujuan khusus. Tujuan khusus manajemen kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa bekerja, belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Tujuan manajemen kelas menurut Mudasir adalah:

1.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2.       Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.

3.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

4.       Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.

Jadi, dapat dipahami bahwa tujuan manajemen kelas adalah upaya untuk mendayagunakan potensi kelas. Berhubung kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses edukatif, maka hal itu dapat memberikan dorongan dan rangsanan terhadap anak didik untuk belajar. Dalam hal ini, guru harus mampu mengelola situasi dan suasana kelas dengan sebaik-baiknya. Intinya adalah agar setiap anak dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

Komentar